Cinta lalu dan hadir di depan kita, berjubahkan
kata kelembutan tetapi kita lari ketakutan, atau bersembunyi dalam kegelapan
bahkan ada pula yang mengikutinya, untuk berbuat kejahatan atas nama sucinya
sebuah nota cinta.
Meskipun orang yang paling bijaksana terbongkok
kerana memikul beban Cinta yang dikotorinya tapi sebenarnya beban itu seiringan
bayu nun di sana tanpa perlu titisan cela di atasnya.
Kebenaran memanggil-manggil kita di antara tawa
hilai anak-anak kecil dan pelukan ibu dan ayah, tapi kita menutup pintu
keramahan baginya, dan menghadapinya bagaikan musuh di depan mata.
Hati manusia menyeru pertolongan sedalamnya , jiwa manusia memohon pembebasan tetapi kita tidak mendengar teriak mereka, kerana kita tidak membuka telinga dan berniat memahaminya. Namun orang yang mendengar dan memahaminya kita sebut gila lalu kita tinggalkan ia begitu sahaja. Mana hilang Nur pada jalannya.
Kita dikatakan amat terikat pada bumi, sedangkan gerbang Tuhan terbuka lebar selebar lembayungnya di sana. Kita memijak-mijak titian titi kehidupan sedangkan kelaparan memamah hati kita. Sungguh betapa budiman dan agung Sang Hidup terhadap Manusia, namun betapa jauh Manusia meninggalkan Sang HidupNYA.
Nota kaki: Cinta itu perasaan & Cinta itu keadilan...
No comments:
Post a Comment