Sunday, October 9, 2011

Tersungkur..Jatuh

Sungguh bukan mudah mengutip cebisan-cebisan hati, perasaan dan diri yang hilang diarus masa. Apatah lagi bila setiap keping itu berderai sejuta cebisan. Yang pasti ada cebisan yang hilang terus tanpa ku temuinya.

Jika jatuh mungkin mudah untuk ku bangkit semula, tapi bila jatuh dan terus aku tersungkur sungguh menyeksakan bagi diri aku untuk menahan kesakitan apatah lagi untuk cuba bangun semula. Tiada lagi air mata membenarkan aku menuding perasaan ini. Disebalik senyuman yang masih terukir, hati berderai yang tak mungkin disatu kembali. Pahit dan perih terpaksa ku telan demi meneruskan hidup ku sendiri.

Persoalan demi persoalan aku tertanya pada diri, pada takdir dan pada Tuhan kenapa semua ini perlu terjadi ke atas diri ku. Aku cuba mencari punca semua ini tapi semakin aku cuba semakin dalam persoalan ke atas diri ku sendiri. Aku tahu yang tidak sepatutnya aku persoalkan takdir Tuhan namun aku manusia biasa yang lemah dalam dugaanNya. Masih terngiang diminda aku pada sesuatu yang pernah dinyatakan oleh seorang teman ku. Mungkin ia berlaku diatas sebab diri aku sendiri. Saat itu aku mula membuka diri aku untuk mendapat jawapannya. Pada saat itu juga aku mula belajar untuk menerima kekhilafan diri aku sendiri.Aku sedar apa yang berlaku semuanya bersebab dan itu juga yang aku pegang dari dulu hingga bila-bila. Tiada yang berlaku tanpa sebab samada benda baik atau sebaliknya.

Apa yang berlaku membuatkan aku lebih kuat dan matang dalam hidup aku. Aku mula bangkit dan belajar untuk membentuk satu prinsip baru dalam hidup aku. Dan yang paling penting pada aku adalah hadapi dengan senyuman dan keikhlasan walau seberat mana senyuman itu. Aku percayalah ia akan memberi satu semangat baru untuk aku mengharungi setiap detik yang mendatang. Aku manusia biasa yang lemah dan masih belajar tentang hidup, aku tak lari dari kesilapan dan juga kekecewaan.

Hidup ku dan umur ku semakin pendek, aku mula sedar tiada guna untuk aku kekal begini. Aku perlu teruskan, aku perlu bangkit demi sisa-sisa hidup yang masih tinggal. Aku cuba tidak menoleh lagi walau aku tau ia masih menghantui setiap detik yang hadir.

Aku bersyukur pada Mu Tuhan kerna memberi aku peluang melalui waktu-waktu itu. Sejujurnya berat untuk aku lalui namun aku percaya pada hikmahNya.

Nota kaki: Teman, terima kasih kerana menemani cerita hati malam ku ya...walaupun airmata ini tak pernah kering dgn sebuah kisah hidup insan bernama Nur Izzati...aku tahu aku mampu jadi sehebat mu, menghadapi sebuah kehidupan yang pasti...terima kasih teman...

1 comment:

  1. Salam saudari Izzati Shafii...

    JANGAN BERSEDIH Jangan sedih bila orang lain tidak memahami anda.. Tapi sedihlah karena anda tidak mau memahami orang lain. Jangan sedih bila orang lain tidak mempercayai anda.. Tapi sedihlah karena anda tidak percaya diri sendiri. Jangan sedih bila orang lain tidak memberi kesempatan kepada anda.. Tapi sedihlah karena anda belum buat persiapan. Jangan sedih bila orang lain tidak menghargai anda.. Tapi sedihlah karena anda tidak bisa menghargai orang lain. Jangan sedih bila orang lain menghina anda.. Tapi sedihlah karena anda membuat hina diri sendiri. Jangan sedih bila orang lain memaki anda.. Tapi sedihlah karena anda bermulut jahat pada orang lain. Jangan sedih orang selalu mengritik kita.. Tapi sedihlah karena anda tak pernah mau perbaiki diri. Jangan sedih karena anda selalu jatuh.. Tapi sedihlah karena anda tak mau bangkit kembali. Jangan sedih karena perjalanan hidup anda pahit getir.. Tapi sedihlah karena anda tak pernah belajar dari pengalaman. INGATLAH.. Kunci masalah selalu ada dalam diri, bukan di luar...
    Fikir positif dan Ingatlah ALLAH sentiasa untuk menguji umat2nya... Wassalam...

    *hanya nasihat untuk ketenangan jiwa & rohani*
    - reeneszniy -

    ReplyDelete